Jumat, 08 Mei 2015

Cara Budidaya Tanaman Semangka

BudidayaTanaman Semangka - Cara dalam berbudidaya memberikan informasi untuk sobat semuanya yang sekiranya sedang mencari solusi bagaimana dalam menyelesaikan problema. Karena mencari informasi sangatlah penting bagi kita untuk usaha yang sedang kita lakukan agar dapat memperoleh hasil yang maksimal. Karena itu berikut adalah informasi mengenai Budidaya Tanaman Semangka yang kami berikan untuk anda semuanya, simak baik-baik informasinya.

Semangka merupakan tanaman buah berupa herba yang tumbuh merambat. Semangka yang biasanya menjadi buah segar ini menjadi hidangan di meja makan, tetapi ada yang memanfaatkan daun dan buah semangka muda untuk bahan sayuran.
Semangka yang dibudidayakan untuk dimanfaatkan bijinya, yang memiliki aroma dan rasa tawar, bijinya diolah menjadi makanan ringan yang disebut "kuwaci" (disukai masyarakat sebagai makanan ringan). Kulit semangka juga dibuat asinan/acar seperti buah ketimun atau jenis labu-labuan lainnya.

BUDIDAYATANAMAN SEMANGKA

Cara Budidaya Tanaman Semangka

Syarat Pertumbuhan

1.      Iklim

1)      Secara teoritis curah hujan yang ideal untuk areal penanaman semangka adalah 40-50 mm/bulan.
2)      Seluruh areal pertanaman semangka perlu sinar matahari sejak terbit sampai tenggelam. Kekurangan sinar matahari menyebabkan terjadinya kemunduran waktu panen.
3)      Tanaman semangka akan dapat tumbuh berkembang serta berbuah dengan optimal pada suhu 25 derajat C (siang hari).
4)      Suhu udara yang ideal bagipertumbuhan tanaman semangka adalah suhu harian rata-rata yang berkisar 20-30 mm.
5)      Kelembaban udara cenderung rendah bila sinar matahari menyinari areal penanaman, berarti udara kering yang miskin uap air. Kondisi demikian cocok untuk pertumbuhan tanaman semangka, sebab di daerah asalnya tanaman semangka hidup di lingkungan padang pasir yang berhawa kering. Sebaliknya, kelembaban yang terlalu tinggi akan mendorong tumbuhnya jamur perusak tanaman.

2.     Media Tanam

Kondisi tanah yang cocok untuk tanaman semangka adalah tanah yang cukup gembur, kaya bahan organik, bukan tanah asam dan tanah kebun/persawahan yang telah dikeringkan. Keasaman tanah (pH) yang diperlukan antara 6-6,7. Jika pH < 5,5 (tanah asam) maka diadakan pengapuran dengan dosis disesuaikan dengan tingkat keasaman tanah.

3.      Ketinggian Tempat

Ketinggian tempat yang ideal untuk areal penanaman semangka adalah: 100-300 m dpl. Kenyataannya semangka dapat ditanam di daerah dekat pantai yang mempunyai ketinggian di bawah 100 m dpl dan di atas perbukitan dengan ketinggian lebih dari 300 m dpl.

Cara Budidaya Tanaman Semangka

Teknis  Budidaya

1.     Pembibitan

>         Persyaratan Benih
Pemilihan jenis benih semangka yang disemaikan adalah: Hibrida import, terutama benih jenis Triploid (non biji) yang mempunyai kulit biji yang sangat keras dan jenis Haploid (berbiji).
>         Penyiapan Benih
Jenis benih Hibrida impor, terutama jenis bibit triploid setelah dipilih disiapkan alat bantu untuk menyayat/merenggangkan sedikit karena tanpa direnggangkan biji tersebut sulit untuk berkecambah, alat bantu tersebut berbentuk gunting kuku yang mempunyai bentuk segitiga panjang berukuran kecil dan disediakan tempat kecil yang mempunyai permukaan lebar. Jenis Haploid dengan mudah disemai karena bijinya tidak keras sehingga mudah membelah pada waktu berkecambah.
>         Teknik Penyemaian Benih
Teknik penyemaian benih semangka dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu :
a.       Perenggangan bibit biji semangka terlebih dahulu supaya untuk mempermudah dalam proses pertumbuhannya
b.      Perendaman biji dalam suatu satuan obat yang diramu dari bahan-bahan: 1 liter air hangat suhu 20-25 derajat C; 1 sendok teh hormon (Atornik, Menedael, Abitonik); 1 sendok peres fungisida (obat anti jamur). Setelah direndam 10-30 menit, diangkat dan ditiriskan sampai air tidak mengalir lagi dan bibit siap dikecambahkan.
>         Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian
Kantong-kantong persemaian diletakkan berderet agar terkena sinar matahari penuh sejak terbit hingga tenggelam. Diberi perlindungan plastik transparan serupa rumah kaca mini dan untuk salah satu ujungnya terbuka dengan pinggiran yang terbuka. Pemupukan dilakukan lewat daun untuk memacu perkembangan bibit dicampur dengan obat, dilakukan rutin setiap 3 hari sekali. Pada usia 14 hari, benih-benih dipindahkan ke lapangan yang telah matang dan siap ditanami benih tersebut.
>         Pemindahan Bibit
Setelah pengecambahan dilakukan penyemaian bibit menggunakan kantongkantong plastik berukuran : 12 cm x (0,2 - 0,3 )mm. Satu kantong ditanam satu benih (sudut kantong dipotong secukupnya untuk pengurangan sisa air) dan diisi campuran tanah dengan pupuk organik komposisi: 1 bagian tanah kebun, 1 bagian kompos/humus, 1 bagian pupuk kandang yang sudah matang. Setelah bibit berumur 12-14 hari dan telah berdaun 2-3 helai, dipindahkan ke areal penanaman yang telah diolah.

2.      Pengolahan Media Tanam

>         Persiapan
Bila areal bekas kebun, perlu dibersihkan dari tanaman terdahulu yang masih tumbuh. Bila bekas persawahan, dikeringkan dulu beberapa hari sampai tanah itu mudah dicangkul, kemudian diteliti pH tanahnya.
>         Pembukaan Lahan
Lahan yang ditanami dilakukan pembalikan tanah untuk menghancurkan tanah hingga menjadi bongkahan-bongkahan yang merata. Tunggul bekas batang/jaringan perakaran tanaman terdahulu dibuang keluar dari areal, dan juga segala jenis batuan yang ada dibuang, sehingga tidak mempengaruhi perkembangan tanaman semangka yang akan ditanam di areal tersebut.
>         Pembentukan Bedengan
Tanaman semangka membutuhkan bedengan supaya air yang terkandung di dalam tanah mudah mengalir keluar melalui saluran drainase yang dibuat. Jumlah bedengan tergantung jumlah baris tanam yang dikehendaki oleh si penanam (bentuk bedengan baris tanaman ganda, bedengan melintang pada areal penanaman). Lebar bedengan 7-8 meter, tergantung tebal tipis dan tinggi bedengan (tinggi bedengan minimum 20 cm).
>         Pengapuran
Dilakukan dengan pemberian jenis kapur pertanian yang me-ngandung unsure Calsium (Ca) dan Magnesium (Mg) yang bersifat menetralkan keasaman tanah dan menetralkan racun dari ion logam yang terdapat didalam tanah. Dengan kapur Karbonat/kapur dolomit. Penggunaan kapur per 1000 m2 pada pH tanah 4-5 diperlukan 150-200 kg dolomit , untuk antara pH 5-6 dibutuhkan 75-150 kg dolomite dan pH >6 dibutuhkan dolomit sebanyak 50 kg.
>         Pemupukan
Pupuk yang dipakai adalah pupuk organik dan pupuk buatan. Pupuk kandang yang digunakan adalah pupuk kandang yang berasal dari hewan sapi/kerbau dan dipilih pupuk kandang yang sudah matang. Pupuk kandang berguna untuk membantu memulihkan kondisi tanah yang kurang subur, dengan dosis 2 kg/ bedengan. Caranya, ditaburkan disekeliling baris bedengan secara merata.

3.      Teknik Penanaman

>         Penentuan Pola Tanaman
Tanaman semangka merupakan tanaman semusim dengan pola tanam monokultur.
>         Pembuatan Lubang Tanaman
Penanaman bibit semangka pada lahan lapangan, setelah persemaian berumur 14 hari dan telah tumbuh daun 2-3 lembar. Sambil menunggu bibit cukup besar dilakukan pelubangan pada lahan dengan kedalaman 8-10 cm. Persiapan pelubangan lahan tanaman dilakukan 1 minggu sebelum bibit dipindah ke darat. Berjarak 20-30 cm dari tepi bedengan dengan jarak antara lubang sekitar 80-100 cm/tergantung tebal tipisnya bedengan. Lahan tertutup dengan plastic mulsa, maka diperlukan alat bantu dari kaleng bekas cat ukuran 1 kg yang diberi lubang-lubang disesuaikan dengan kondisi tanah bedengan yang diberi lobang.
>         Cara Penanaman
Setelah dilakukan pelubangan, areal penanaman disiram secara massal supaya tanah siap menerima penanaman bibit sampai menggenangi areal sekitar tinggi bedengan, dan dibiarkan sampai air meresap. Sebelum batang bibit ditanam dilakukan perendaman, agar mudah pelepasan bibit menggunakan kantong plastic yang ada.

4.      Pemeliharaan Tanaman

>         Penjarangan dan Penyulaman
Tanaman semangka yang berumur 3-5 hari perlu diperhatikan, apabila tumbuh terlalu lebat/tanaman mati dilakukan penyulaman/diganti dengan bibit baru yang telah disiapkan dari bibit cadangan. Dilakukan penjarangan bila tanaman terlalu lebat dengan memangkas daun dan batang yang tidak diperlukan, karena menghalangi sinar matahari yang membantu perkembangan tanaman.
>         Penyiangan
Tanaman semangka cukup mempunyai dua buah saja, dengan pengaturan cabang primer yang cenderung banyak. Dipelihara 2-3 cabang tanpa memotong ranting sekunder. Perlu penyiangan pada ranting yang tidak berguna, ujung cabang sekunder dipangkas dan disisakan 2 helai daun. Cabang sekunder yang tumbuh pada ruas yang ada buah ditebang karena mengganggu pertumbuhan buah. Pengaturan cabang utama dan cabang primer agar semua daun pada tiap cabang tidak saling menutupi, sehingga pembagian sinar merata, yang mempengaruhi pertumbuhan baik pohon/buahnya.
>         Pembubunan
Lahan penanaman semangka dilakukan pembubunan tanah agar akar menyerap makanan secara maksimal dan dila>kukan setelah beberapa hari penanaman.
>       Perempalan
Dilakukan melalui penyortiran dan pengambilan tunas-tunas muda yang tidak berguna karena mempengaruhi pertumbuhan pohon/buah semangka yang sedang berkembang. Perempelan dilakukan untuk mengurangi tanaman yang terlalu lebat akibat banyak tunas-tunas muda yang kurang bermanfaat.
>         Pemupukan
Pemberian pupuk organik pada saat sebelum tanam tidak akan semuanya terserap, maka dilakukan pemupukan susulan yang disesuaikan dengan fase pertumbuhan. Pada pertumbuhan vegetative diperlukan pupuk daun (Topsil D), pada fase pembentukan buah dan pemasakan diperlukan pemupukan Topsis B untuk memperbaiki kualitas buah yang dihasilkan. Pemberian pupuk daun dicampur dengan insekstisida dan fungisida yang disemprotkan bersamaan secara rutin.
>         Pengairan dan Penyiraman
Sistim irigasi yang digunakan sistem Farrow Irrigation: air dialirkan melalui saluran diantara bedengan, frekuensi pemberian air pada musim kemarau 4-6 hari dengan volume pengairan tidak berlebihan. Bila dengan pompa air sumur (diesel air) penyiraman dilakukan dengan bantuan slang plastik yang cukup besar sehingga lebih cepat. Tanaman semangka memerlukan air secara terus menerus dan tidak kekurangan air.
>         Waktu Penyemprotan Pestisida
Selain pupuk daun, insktisida dan fungisida, ada obat lain yaitu ZPZ (zat perangsang tumbuhan); bahan perata dan perekat pupuk makro (Pm) berbentuk cairan. Dosis ZPT: 7,5 cc, Agristik: 7,5 cc dan Metalik (Pm): 10 cc untuk setiap  17 liter pelarut. Penyemprotan campuran obat dilakukan setelah tanaman berusia >20 hari di lahan. Selanjutnya dilakukan tiap 5 hari sekali hingga umur 70 hari. Penyemprotan dilakukan dengan sprayer untuk areal yang tidak terlalu luas dan menggunakan mesin bertenaga diesel bila luas lahan ribuan hektar. Penyemprotan dilakukan pagi dan sore hari tergantung kebutuhan dan kondisi cuaca.
>         Pemeliharaan Lain
Seleksi calon buah merupakan pekerjaan yang penting untuk memperoleh kualitas yang baik (berat buah cukup besar, terletak antara 1,0-1,5 m dari perakaran tanaman), calon buah yang dekat dengan perakaran berukuran kecil karena umur tanaman relatif muda (ukuran sebesar telur ayam dalam bentuk yang baik dan tidak cacat). Setiap tanaman diperlukan calon buah 1-2 buah, sisanya di pangkas. Setiap calon buah 2 kg sering dibalik guna menghindari warna yang kurang baik akibat ketidak-merataan terkena sinar matahari, sehingga warna kurang menarik dan menurunkan harga jual buah itu sendiri.

Cara Budidaya Tanaman Semangka

5.      Panen

>         Ciri dan Umur Panen
Umur panen setelah 70-100 hari setelah penanaman. Ciri-cirinya: setelah terjadi perubahan warna buah, dan batang buah mulai mengecil maka buah tersebut bias dipetik (dipanen). Masa panen dipengaruhi cuaca, dan jenis bibit (tipe hibrida/jenis triploid, maupun jenis buah berbiji).
>         Cara Panen
Dalam pemetikan buah yang akan dipanen sebaiknya dilakukan pada saat cuaca cerah dan tidak berawan sehingga buah dalam kondisi kering permukaan kulitnya, dan tahan selama dalam penyimpananan ataupun ditangan para pengecer. Sebaiknya pemotongan buah semangka dilakukan beserta tangkainya.
>         Periode Panen
Panen dilakukan dalam beberapa periode. Apabila buah secara serempak dapat dipanen secara sekaligus, tetapi apabila tidak bisa bersamaan dapat dilakukan 2 kali. Pertama dipetik buah yang sudah tua, ke-dua semuanya sisanya dipetik semuanya sekaligus. Ke-tiga setelah daun-daun sudah mulai kering karena buah sudah tidak dapat berkembang lagi maka buah tersebut harus segera dipetik.

6.      Pasca Panen

>         Pengumpulan
Pengumpulan hasil panen sampai siap dipasarkan, harus diusahakan sebaik mungkin agar tidak terjadi kerusakan buah, sehingga akan mempengaruhi mutu buah dan harga jualnya. Mutu buah dipengaruhi adanya derajat kemasakan yang tepat, karena akan mempengaruhi mutu rasa, aroma dan penampakan daging buah, dengan kadar air yang sempurna.
>         Penyortiran dan Penggolongan
Penggolongan ini biasanya tergantung pada pemantauan dan permintaan pasaran. Penyortiran dan penggolongan buah semangka dilakukan dalam beberapa klas antara lain:
1) Kelas A: berat = 4 kg, kondisi fisik sempurna, tidak terlalu masak.
2) Kelas B: berat = 2-4 kg, kondisi fisik sempurna, tidak terlalu masak.
3) Kelas C: berat = 2 kg, kondisi fisik sempurna, tidak terlalu masak.
>        Penyimpanan
Penyimpanan buah semangka di tingkat pedagang besar (sambil menunggu harga lebih baik) dilakukan sebagai berikut:
1) Penyimpanan pada suhu rendah sekitar 4,4 derajat C, dan kelembaban udara
antara 80-85%;
2) Penyimpanan pada atmosfir terkontrol (merupakan cara pengaturan kadar O2 dan
kadar CO2 dengan asumsi oksigen atau menaikan kadar karbon dioksida (CO2),
dapat mengurangi proses respirasi;
3) Penyimpanan dalam ruang tanpa pengatur suhu: merupakan penyimpanan jangka
pendek dengan cara memberi alas dari jerami kering setebal 10-15 cm dengan
disusun sebanyak 4-5 lapis dan setiap lapisnya diberi jerami kering.
>         Pengemasan dan Pengangkutan
Di dalam mempertahankan mutu buah agar kondisi selalu baik sampai pada tujuan akhir dilakukan pengemasan dengan proses pengepakan yang secara benar dan hati-hati.
1).Menggunakan tempat buah yang standar untuk mempermudah pengangkutan.
2).Melindungi buah saat pengangkutan dari kerusakan mekanik dapat dihindari.
3).Dibubuhi label pada peti kemas terutama tentang mutu dan berat buah.

Demikian yang dapat kami sampaikan tentang budidaya tanaman semangka, jangan lupa untuk membaca juga Cara Budidaya Buah Apel dan Cara Budidaya Tanaman Selada sebagai tambahan info dan pengetahuan bagi anda semuanya dalam berbudidaya, semoga dapat membantu sobat semua, salam sukses dari kami untuk anda semuanya.

Cara Budidaya Tanaman Terong Dalam Pot

Budidaya Tanaman Terong Cara dalam berbudidaya memberikan informasi untuk sobat semuanya yang sekiranya sedang mencari solusi bagaimana dalam menyelesaikan problema. Karena mencari informasi sangatlah penting bagi kita untuk usaha yang sedang kita lakukan agar dapat memperoleh hasil yang maksimal. Karena itu berikut adalah informasi mengenai Tanaman Terong yang kami berikan untuk anda semuanya, simak baik-baik informasinya.

terong adalah termasuk dalam kelas sayur-sayuran. Biasanya terong sering dimasak oleh ibu- ibu rumah tangga untuk sajian makanan setiap harinya. Terong mudah untuk di budidayakan, baik di pekarangan ataupun didalam pot maupun polybag. Harganay yang relative murah dan mudah didaptkan dipasaran.

Cara Budidaya Tanaman Terong Dalam Pot

BUDIDAYA TANAMAN TERONG DALAM POT

Terong atau Terong (Eggplant,  Solanum melongena) adalah jenis tanaman yang hidup di daerah tropis. Tanaman yang berasal dari India dan Sri Lanka ini, masih satu famili dengan tomat dan kentang. Kandungan gizi yang terdapat pada terong bisa dibilang cukup tinggi, meliputi protein, kalsium, besi, fosfor, lemak, Vitamin A, Vitamin B, dan Vitamin C. Terong sangat baik untuk dikonsumsi, karena memiliki kadar kalium yang tinggi sekitar 217 mg/100 gr. Kalium sendiri sangat penting bagi sistem saraf dan kontraksi otot. Sedang untuk kandungan serat pada terong, sekitar 2,5 gr per 100 gram, karena itu, terong sangat baik untuk pencernaan.

Terong memiliki berbagai macam jenis. Di antara jenis-jenis terong yang ditanam di Indonesia, beberapa diantaranya adalah: terong gelatik yang sering dipakai untuk lalapan, terong Medan yang memiliki buah bulat panjang berukuran mini, terong craigi dengan buah yang bulat panjang ujung meruncing, terong Jepang dengan bentuk buah bulat dan panjang silindris, terong Kopek dengan buah yang panjang, terong Bogor dengan bentuk buah bulat besar berwarna keputih-putihan, serta berbagai jenis terong yang lainnya.

Syarat Tumbuh

Terong dapat hidup dengan baik di dataran rendah maupun dataran tinggi dengan ketinggian 1-1.200 dpl dan suhu udara 22 - 30o C. Jenis tanah yang paling baik untuk tanaman terong adalah jenis lempung berpasir dengan pH antara 6,8 - 7,3, cukup subur, kaya akan berbagai bahan organik, dan memiliki aerasi serta drainase yang baik. Terong sangat cocok jika ditanam pada musim kemarau karena tanaman ini membutuhkan sinar matahari yang cukup.

Teknik Budidaya

1.      Persemaian
Untuk memperoleh hasil yang optimal, benih terong sebaiknya berasal dari benih hibrida. Benih tersebut diperam dengan menggunakan kertas basah atau handuk lembab selama +/- 24 jam. Di saat yang sama, media semai kita persiapkan dengan cara mencampur tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 2 : 1. Media tanam hasil campuran tersebut selanjutnya dimasukkan ke dalam polybag berukuran: tinggi 8 cm dan diameter 5 cm.

2.      Pembibitan
Seperti penjelasan di atas, pembibitan dilakukan dengan merendam benih ke dalam air hangat selama 10 -15 menit. Benih tersebut kemudian dibungkus dengan kertas basah atau handuk basah atau gulungan kain basah untuk diperam selama + 24 jam, sebelum disebar di atas lahan persemaian, dan ditutup dengan menggunakan daun pisang/ penutup lainnya. Begitu benih mulai terlihat berkecambah, buka penutupnya, dan siram persemaian setiap pagi dan sore hari. Jika dibutuhkan, pada saat pembibitan tersebut dapat pula dilakukan penyemprotan pestisida. Benih siap untuk dipindah tanamkan jika sudah memiliki daun empat helai dengan umur sekitar 1 sampai dengan 1,5 bulan.


3.      Persiapan Lahan
Dalam fase persiapan lahan terdapat beberapa langkah yang harus dilakukan seperti:
a.       Membalik tanah
Balikan tanah yang akan digunakan untuk media tanam dengan menggunakan cangkul atau bajak agar lapisan tanah di bagian atas pindah ke bawah dan tanah lapisan bawah pindah ke atas.
b.      Setelah lapisan tanah dibalik, lahan tanam kemudian diairi dengan cara menggenangi lahan tersebut secara merata selama 3-5 jam. Agar pembuatan bedengan lebih mudah, lakukan pembajakan untuk yang kedua kalinya.
c.       Setelah dibajak, berikanlah pupuk dasar di atas lahan penanaman, sebanyak 15/kg pupuk kandang, dan 10 - 15 kg dolomit sebanyak untuk setiap 10 m2 lahan tanam. Dapat pula ditambahkan pupuk urea dengan dosis 2,5 kg, SP-36 3 kg, serta KCl 1,5 kg untuk setiap 10 tanaman. Pupuk NPK juga dapat diberikan dengan dosis 3 kg/10 tanaman.
d.      Setelah mencampur tanah dengan pupuk, selanjutnya dibuat bedengan-bedengan berbentuk single row (satu baris satu tanaman) dengan jarak tanam 75 cm
4.      Penanaman
Buatlah lubang-lubang tanam pada bedengan sedalam 10-15 cm untuk menanam benih yang telah disemai selama 25 hari. Ciri-ciri bibit yang siap tanam adalah munculnya 3-4 lembar daun sempurna dengan ketinggian batang mencapai 7,5 cm. Lakukan penanaman pada sore hari setelah dilakukan penggenangan. Maksud dilakukannya penggenangan adalah untuk memudahkan pemindahan serta membantu tanaman dalam melewati masa adaptasi pertumbuhan awal.

Bibit yang telah dimasukkan ke dalam lubang selanjutnya ditekan pelan-pelan ke bawah seraya ditimbun dengan tanah yang ada di sekitar lubang sebatas pangkal batang. Siramlah lubang tanam hingga cukup basah (lembab). Agar bibit yang baru ditanam tersebut terbebas dari serangan hama, berikanlah insektisida.

5.     Pemasangan Ajir(Turus)
Turus dibuat dari bambu/ kayu dengan tinggi 80-100 cm dan lebar 2-4 cm. Turus ditancapkan di dekat batang, dan batang tanaman diikat pada turus tersebut agar memiliki kekuatan saat harus menanggung beban yang berat yang berasal dari buah terong yang kelak dihasilkan. Pemasangan turus dilakukan sedini mungkin agar tidak mengganggu sistem akar pada tanaman terong.

6.     Pemeliharaan
Dalam fase pemeliharaan terdapat beberapa fase dan hal yang perlu diperhatikan, seperti :
a.       Penyiraman
Pada fase awal pertumbuhan dan pada cuaca kering, penyiraman harus dilakukan setiap hari, baik dengan cara menyiram batang tumbuhan maupun dengan memasukkan air ke lahan tanam selama beberapa jam. Jika memasukkan air ke lahan tanam atau direndam, tanah biasanya akan tetap basah selama 3 - 4 hari, kecuali tanah yang strukturnya mengandung banyak pasir.
b.      Penyulaman
Penyulaman dilakukan terhadap tanaman yang mati, terserang hama penyakit, atau pertumbuhannya menjadi tidak normal seperti biasanya.  Untuk melakukan penyulaman bisa dilakukan sebelum tanaman berumur 15 hari.
c.       Penyiangan
Untuk menghilangkan gulma atau rumput liar yang tumbuh di sekitar tanaman dapat dilakukan penyiangan dengan cara dicabut. Penyiangan dilakukan minimal dua kali, yakni ketika tanaman berumur 15 hari serta 60-75 hari setelah tanam.
d.      Pemupukan
Pemberian pupuk susulan dilakukan saat tanaman berumur 21 hari setelah tanam dengan menggunakan pupuk ZA 2.5 - 3 gram, SP-36 2.5 - 3 gram, KCl 1-1.5 gram untuk setiap tanaman. Pupuk diletakkan di pinggir tanaman dengan jarak dari pangkal batang sejauh 10 cm. Pemberian pupuk susulan kedua dilakukan pada 50 hari setelah tanam dengan menggunakan NPK Grand S-15 dosis 8-10 gram pertanaman. Setelah panen yang kedua, pemupukan kembali dilakukan dengan masih tetap menggunakan NPK Grand S-15 dosis 10 gram pertanaman.


7.      Masa Panen
Ketika umur tanaman 30 hari setelah tanam atau 15 - 18 hari setelah munculnya bunga, tanaman terong sudah bisa dipanen untuk pertama kalinya. Ciri-ciri dari terong yang siap panen adalah:
- Memiliki warna buah mengkilat,
- Daging belum terlalu keras,
- Berukuran sedang (tidak terlalu besar dan juga tidak terlalu kecil)

Buah terong dapat dipanen seminggu dua kali, sehingga dalam satu musim total pemanenan dapat dilakukan 8 kali. Setiap tanaman biasanya berpotensi untuk menghasilkan buah sekitar 21 buah. Pasca pemanenan ke delapan terkadang masih ada tanaman yang menghasilkan buah, namun produktifitasnya mulai turun baik dari sisi kualitas maupun kuantitasnya.

Nah demikian sudah yang kami sampaikan untuk anda semua mengenai tanaman terong, telah kami sertkan juga info yang lainya untuk anda simak yaitu Cara Budidaya Kelengkeng di Pot Tanaman Rumah dan Cara Budidaya Kacang Hijau untuk informasi tambahan sobat-sobat dalam melakukan usahanya. selamat mencoba dan salam sukses dari kami.

Cara Budidaya Buah Apel

Budidaya Buah Apel Berikut ini adalah seputar informasi yang kami berikan untuk anda semuanya mengenai Budidaya Buah Apel. Tentunya dalam menjalani kehidupan yang semakin moderen ini banyak sekali kebutuhan yang ingin kita penuhi, maka dengan usaha yang maksimal dan disertai doa akan terwujudnya keinginan yang kita inginkan. Informasi dibawah ini adalah sebagai penyemangat anda dalam berusaha di bidang yang anda tekuni pada saat ini, simak baik-baik apa yang kami sampaikan.

Apel adalah jenis buah-buahan yang menghasilkan, Buah apel biasanya berwarna merah kulitnya jika telah masak tetapi ada juga yang tetap berwarna hijau dan kuning  telah siap untuk di makan. Kulit buahnya agak lembek, Daging buahnya keras dan juga memiliki beberapa biji di dalam dagingnya.Rasanya yang manis yang di sukai kebanyakan orang, apel juga dapat digunakan untuk diet.

Cara Budidaya Buah Apel

BUDIDAYA BUAH APEL

Yang pertama sekali di tanam buah apel tersebut di daerah Asia tengah, Dan kini apel telah berkembang di banyak daerah di dunia yang bersuhu udaranya lebih dingin. Apel adalah merupakan tanaman buah tahunan yang berasal dari daerah asaia barat dengan iklim subtropis. Dan di negara indonesia telah di tanam semenjak tahun 1934 hingga saat sekarang ini.

Syarat Tumbuh

1.     Iklim

  • Curah hujan yang ideal adalah (1.000-2.600 mm/Tahun Dengan hari hujan 110-150 hari/tahun). Dalam setahun banyaknya bulan basah atau hujan adalah 6-7 bulan dan bulan kering 3-4 bulan. Curah hujan yang tinggi pada saat berbunga akan menyebabkan bunga gugur sehingga tidak dapat menjadi buah.
  • Tanaman Apel membutuhkan cahaya matahari yang cukup antara (50-60%) di setiap harinya. Terutama pada saat Pembungaan.
  • Suhu yang sesuai berkisar antara (16-27Derajat C).
  • Kelembaban udara yang di kehendaki atau di butuhkan tanaman Apel sekitar (75-85%).

Media Tanam

  1. Tanaman apel tumbuh dengan baik pada tanah yang bersolum dalam, Mempunyai lapisan Organik Yang tinggi, Dan Struktur tanahnya Remah dan Gembur, Mempunyai Aersi, Penyerapan Air, Juga Porositas baik. Sehingga pertukaran Oksigen dan pergerakan hara dan kemampuan penyimpanan airnya Optimal.
  2. Tanah yang cocok adalah Latosol, Andosol dan Regosol.
  3. Derajat keasaman tanah pH yang cocok untuk tanaman apel adalah 6-7 dan kandungan air tanah yang di butuhkan adalah air yang tersedia.
  4. Dalam pertumbuhanya tanaman apel membutuhkan kandungan air tanah yang cukup.
  5. Kelerengan yang terlalu tajam akan menyulitkan perawatan tanaman, Sehingga apabila masih memungkinkan di buat terasering maka tanah masih layak di tanamkan.

Teknis Budidaya

1.      Pembibitan
Perbanyakan tanaman apel di lakukan secara Vegetatif dan generatif. Perbanyakan yang baik dan lama dan sering menghasilkan bibit yang menyimpang dari Induknya. Teknik perbanyakan generatif di lakukan dengan biji, Sedangkan perbanyakan Vegetatif di lakukan dengan Okulasi atau penempelan (Budding) Atau Sambungan (Grafting) dan Stek.
  • Persyaratan Benih
  • Syarat batang bawahmerupakan Apel liar, Perakaran luas dan kuat, Bentuk pohon kokoh, Mempunyai daya adaptasi yang tinggi, Sedangkan syarat mata tunas adalah berasal dari batang tanaman apel yang sehat dan memiliki Sifat-sifat Unggul. 
  • Penyiapan Benih
  • Penyiapan benih di lakukan dengan cara perbanyakan batang bawah di lakukan Langkah-langkah sebagai berikut yang di bawah ini :
a.       Anakan/ Siwilan 
-  Ciri-ciri anakan yang diambil adalah setinggi 30 cm, diameter 0,5 cm, Dan kulit batang Kecoklatan.
-  Anakan diambil dari pangkal batang bawah tanaman produktif dengan cara menggali tanah di sekitar pohon, Kemudian anakan di cabut beserta Akar-akarnya secara berlahan-lahan dan Berhati-hati.
-  Setelah anakan di cabut, anakan di rompes dan cabang-cabang di potong, kemudian di tanam pada bedengan selebar 60 cm dengan kedalaman parit 40 cm.

b.      Rundukan (Layering)
Bibit hasil rundukan dapat di peroleh dengan dua cara yaitu :
  • Anakan pohon induk liar
  • Anakan yang agak panjang di rebahkan melekat tanah, Lalu cabang di jepit kayu dan di itmbin tanah. Penimbunan di lakukan Tiap-tiap mata dan apabila telah cukup kuat tunas dapat di pisahkan dengan cara memotong cabangnya.
  • Perundukan tempelan batang sawah
  • Dilakukan pada waktu tempelan di buka (2 Minggu) Yaitu dengan memotong  2/3 bagian penampang batang sawah. sekitar 2 cm diatas tempelan, dan bagian atas karatan di benamkan di dalam tanah lalu di tekuk lagi keatas. Kemudian pada tekukan di beri

Cara Budidaya Buah Apel
penjepit kayu atau Bambu.
-  Setelah rundukan berumur sekitar 4 bulan, di lakukan pemisahan bakal bibit dengan cara memotong miring batang tersebut di bawah keratan atau tekukan. Lalu bekas luka diolesi defolatan.
c.       Stek
Stek apel liar berukuran panjang 15-20 cm (Diameter seragam dan lurus), Sebelum di tanam bagian bawah stek di celupkan larutan Roton F untuk merangsang pertumbuhan Akar. Dan jarak penanaman (30 x 25 cm) Tiap bedengan di tanami dua baris, Dan stek siap diokulasi pada umur 5bulan, dan dia meter batang 1 cm dan perakaran cukup kuat.

Teknik Pembibitan

a.       Penempelan.
- Pilih batang bawah yang memenuhi syarat, yaitu yang telah berumur 5 bulan, dan diameter batang  1 cm dan kulit batangnya mudah di kelupas dari kayu.
- Ambil mata tempel dari cabang atau batang sehat yang berasal dari pohon apel varietas unggul yang telah terbukti keunggulanya. caranya adalah dengan menyayat mata tempel beserta kayunya sepanjang 2,5-5cm. (Matanya Di Tengah-tengah) Kemudian lapisan kayu di buang dengan hati-hati agar matanya tidak Rusak.
- Buat lidah kulit batang yang terbuka pada batang bawah setinggi 20 cm dari pangkal batang dengan ukuran yang di sesuaikan dengan mata tempel, Dan lidah tersebut diungkit dari kayunya dan di potong setengahnya.
- Masukkan mata tempel kedalam lidah batang bawah sehingga menempel dengan baik Terus ikat temempelan dengan pita plastik putih dengan seluruh bagian tempelan.
-  Setelah 2-3 Minggu, Ikatan tempelan dapat di buka dan semprot/kompres dengan (ZPT). Kemudian tempelan yang jadi mempunyai tanda mata tempel yang berwarna hijau segar dan melekat.
- Pada okulasi yang jadi, Kerat batang sekitar 2 cm diatas okulasi dengan posisi melintang sedikit condong keatas sedalam 2/3 bagian penampang. Tujuan untuk Mengkonsentrasiakan pertumbuhan sehingga memacu pertumbuhan mata Tunas.

b.      Penyambungan
1.      Batang atas (Entres) berupa cabang (Pucuk cabang lateral).
2.      Batang bawah di potong pada ketinggian 20 cm dari leher akar.
3.      Potong pucuknya dan belah bagian tengah batang bawah dengan panjang 2-5 cm.
4.      Cabang entres di potong sepanjang 15 cm (3 mata) Dan dauny di buang, Kemudian pangkal batang atas di iris berbentuk baji. Dan panjang irisan sama dengan panjang belahan batang bawah. 
5.      Btang atas di sisipkan kedalam batang bawah, Sehingga kambium keduanya dapat bertemu.
6.      Ikat sambungan dengan tali plastik serapat mungkin.
7.    Kerudungi setiap sambungan dengan kantung plastik, Kemudian setelah berumur 2-3 minggu kerudung plastik dapat di buka untuk melihat keberhasilan sambungan.

Pemeliharaan Pembibitan

Pemeliharaan batang bawah meliputi :
a.       Pemupukan
Pemupukan di lakukan 1-2 bulan sekali dengan urea dan TSP Masing-masing 5 gram per tanaman (Di sebar mengelilingi) di sekitar tanaman.
b.      Penyingan
Waktu penyiangan tergantung pada pertumbuhan gulma.
c.       Pengiran
1 Minggu sekali (Apabila tidak Hujan).
d.      Pemberantasan Hama dan Penyakit
Di semprotkan pestisida 2 kali tiap bulan dengan memperhatikan gejala serangan, Fungisida yang di pergunakan adalah (Antracol atau Dithane). Sedangkan insektisida adalah (Supracide atau Decis). Bersama dengan ini Dapat pula di berikan Pupuk daun, Dan di tambah perekat (Agristic).

Pemindahan Bibit

Bibit okulasi grafting atau (Penempelan dan sambungan) dapat di pindahkan ke lapang pada umur minimal 6 bulan setelah okulasi. Di Potong-potong hingga 80-100 cm dan daun di rompes.

Pengolahan Media Tanam

a.       Persiapan
Persiapan yang di perlukan adalah Persiapan pengolahan tanah dan pelaksanaan survai. Dan tujuan untuk mengetahui jenis tanaman, Kemiringn tanah, Kedaan tanah, Menentukan kebutuhan tenaga kerja, Bahan peralatan, Dan biaya yang di butuhkan/perlukan.
b.      Pembukaan Lahan
Tanah diolah dengan cara menyangkul tanah sekaligus membersihkan Sisa-sisa tanaman yang masih tertinggal.
c.       Pembentukan Bedengan
Pada tanaman Apel bedeng hampir tidak di perlukan, Tetapi hanya peninggian alu penanaman.
d.      Pengapuran
Pengapuran bertujuan untuk menjaga keseimbangan pH tanah, Pengapuran hanya di lakukan apabila pH Tanah kurang dari 6.
e.       Pemupukan
Pupuk yang di berikan pada pengolahan lahan adalah pupuk kandang sebanyak (20 gram) per lubang tanam yang di campur merata dengan tanah, Setelah itu di biarkan selama 2 Minggu.

Teknik Penanaman

a.       Penentuan Pola Tanam
Tanaman apel dapat di tanam secara monokultur maupun intercroping, Intercroping hanya dapat di lakukan apabila tanah belum tertutup tajuk-tajuk daun sebelum 2 tahun. Tetapi pada saat ini, setelah melalui beberapa penelitian intercroping pada tanaman apel dapat di lakukan dengan tanaman yang berhabitat rendah, Seperti : Cabai, Bawang Dan yang lainya. Tanaman apel tidak dapat di tnam pada jarak yang terlalu rapat karena akan menjadi sangat rimbun yang akan menyebabkan kelembaban Tinggi, Sirkulasi Udara kurang, Sinar matahari terhambat dan meningkatkan pertumbuhan penyakit Jarak tanam yang ideal untuk tanaman apel tergantung varietas. Untuk varietas manalagi dan Prices Moble adalah 3-3,5 x 3,5 m, Sedangkan untuk varietas Rome Beauty dan Anna dapat lebih pendek yaitu 2-3 x 2,5-3 m.

b.      Pembuatan Lubang Tanam
Ukuran lubang tanm antara (50 x 50 x 50 cm) Sampai (1 x 1 x 1 m). Tanah atas dan tanah bawah di pisahkan, Masing-masing di campur pupuk kandang Kurang lebih 20 kg, Kemudian tanah di biarkan selama 2 minggu, Dan menjelang tanam tanah galian di kembalikan sesuai dengan asal mulanya.


c.       Cara Penanaman
Penanaman apel di lakukan baik pada musim hujan atau kemarau (Di sawah) untuk lahan tegal dianjurkan pada musim hujan. Nah berikut di bawah ini cara menanam bibit apel adalah :
1.      Masukkan tanah bagian bawah bibit kedalam lubang tanam.
2.      Masukkan bibit di tengah lubang sambil diatar perakaranya agar menyebar.
3.      Masukkan tanah bagian atas dalam lubang sampai sebatas akar dan di tambah tanah galian lubang tersebut.
4.      Apabila semu tanh telah masuk, Kemudian tanah di tekan-tekan secara perlahan dengan tangan agar agar bibit tertanam kuat dan lurus. Dan untuk menahan angin, Bibit dapat di tanam pada ajir dengan ikatan longgar.

Pemeliharaan Tanaman

1.      Penjarangan Dan Penyulaman
 Penjarangan tanaman tidak di lakukan. Sedangkan penyulaman di lakukan pada tanaman yang mati atau di matikan karena tidak menghasilkan dengan cara menanam tanaman barumenggantikan tanaman yang lama. Penyulaman sebaiknya di lakukan pada musim hujan.
2.      Penyiangan
 Penyiangan hanya di lakukan di sekitar tanaman induk terdapat banyak gulma yng dinggap dapat mengganggu tanaman. Pada kebun yang di tanami apel dengan jarak tanam yang rapat sehingga Rumput-rumput tidak dapat tumbuh.
3.      Pembubunan
Penyiangan yang biasanya di ikuti dengan pembubunan tanah, Pembubunan di maksutkan untuk meninggikan kembali tanah di sekitar tanaman agar tidaaak tergenang air dan juga untuk menggemburkn tanah. Pembubunan biasanya di lakukan setelah Panen atau bersamaan dengan pemupukan.
4.      Perempalan/Pemangkasan
Bagian yang perlu di pangkas adalah bibit yang baru di tanam setinggi 80 cm, Tunas yang tumbuh di bawah 60 cm, Tunas-tunas ujung beberapa ruas dari pucuk, 4-6 mata dan bekas tangkai buah, Knop yang tidak subur, Cabang yng berpenyakit, Dan tidak produktif. Cabang yang menyulitkan bulan sampai di dapat bentuk yang di inginkan 4-5 tahun.
5.      Pemupukan
Musim hujan/ Tanah sawah. Bersamaan rompes daun.


Panen

Pada umumnya buah apel dapat di panen pada umur 4-5 bulan setelah bunga mekar. Dan tergantung pada varietas dan iklim. Rome beauty dapat di petik pada umur sekitar 120-141 hari dari bunga mekar, Dapat di panen pada umur 141 hari setelah bunga mekar dan Anna sekitar 100 hari. Tetapi pada musim hujan dan tempat yang lebih tinggi, Umur buah lebih panjang.

Pemanenan yang paling baik di lakukan pada saat tanaman mencapai tingkat masak fisiologis (Ripening), Yaitu tingkat di mana buah mempunyai kemampuan untuk menjadi masak normal setelah di panen. Ciri masak fisiologis Buah apel adalah : Ukuran buah terlihat maksimal, Aroma buah mulai terasa, Dan warna buah tampak cerah segar dan apabila di tekan terasa (Kres).
2.      Cara Panen
Pemetikan apel di lakukan dengan cara memetik buah dengan tangan secara serempk untuk setiap kebun.

Pasca Panen

1.      Pengumpulan
Setelah di petik, Buah apel di kumpulkan pada tempat yng teduh atau tidak terkena sinar matahari langsung agar laju respirasi berkurang sehingga di dapatkan apel yang tinggi kualitas juga kuantitasnya. Penggumpulan di lakukan dengan Hati-hati kalau bisa jangan di tumpuk dan di lempar-lemparkan. Kemudian di bawa dengan keranjang di gudang untuk di seleksi.

2.      Penyortiran dan penggolongan
Penyortiran di lakukan untuk memisahkan antara buah yang baik dan bebas dari penyakit dengan buah yang jelek atau buah yang berpenyakit. Agar penyakit tidak tertular keseluruhan buah yang di panen yang dapat menurunan mutu produ. Penggolongan di lakukan untuk mengklasifikasikan produk berdasarkan jenis variets, Ukuran dan kualitas buah.

3.      Penyimpanan
Pada dasarnya buah apel dapat di simpan lebih lama di banding dengan buah-buahan yang lain, Misalnya, Rome beauty 21-28 hari (Umur petik 113-120 hari) Atau 7-14 hari (Umur petik 127-141 hari).Untuk penyimpanan lebih lama (4-7 bulan) Haruslah di simpan pada suhu minus 6-0 deajat C dengan precooling 2,2 derajat C.

4.      Pengemasan Dan Transportasi

Kemasan yang di gunakan adalah kardus dengan ukuran (48 x 33 x 37 cm) Dengan berat 35 kg buah apel. Dasar dan diatas susunan apel perlu di beri potongan kertas dan di susun miring (Tangkaisejajar panjang kotak).Kemudian dasar kotak di isi 3-3 atau 2-2 atau juga berselang 3-2 saling menutup ruang antar buah.

Demikian pembahasan dari kami seputar budidaya buah apel. Baca juga info yang lainya seperti Cara Budidaya Jambu Biji Dalam Pot atau Cara Budidaya Kelengkeng di Pot Tanaman Rumah sebagai sumber referensi untuk anada semuanya dalam melakukan usaha yang sedang anda tekuni, salam sukses untuk sobat semuanya.